Senin, 20 Februari 2017

Ulah ASN ini Pertama Kali di Indonesia, Sangat Memalukan !

jpnn.com



E DailyMail - Anggota DPR asal Sumatera Utara, Saleh Partaonan Daulay menyayangkan aksi ciuman massal Aparatur Sipil Negara (ASN) di Nias Selatan (Nisel), Sumatera Utara. Apalagi, tindakan memalukan saat merayakan hari kasih sayang itu dilakukan di muka umum.

Selain tidak mendidik, aksi tersebut juga sangat bertentangan dengan adat ketimuran yang dianut dan dihormati di Indonesia.

"Tidak jelas apa motivasi aksi itu. Siapa yang menggerakkan? Lalu pendidikan karakter apa yang ingin didapatkan dari aksi seperti itu?" kata Saleh yang baru mengetahui aksi ciuman massal setelah heboh di berbagai media, Senin (20/2).

Mantan ketua komisi keagamanan DPR ini mengatakan, ASN adalah abdi negara dan pelayan masyarakat. Sehingga, sudah sepatutnya mereka menjaga perilaku dan tata krama.

ASN juga dianggap sebagai tokoh dan panutan masyarakat. Karena itu, jika ada tindakan yang dinilai tidak baik, dikhawatirkan akan menjadi contoh tidak baik pula bagi masyarakat.

"Saya kira ini baru pertama kali ASN di Indonesia melakukan aksi seperti itu. Memalukan. Sudah sepatutnya, ada pemeriksaan dan pembinaan bagi ASN yang ikut aksi itu. Bagaimana pun juga, ini sudah jadi sorotan dan wacana publik," tegasnya.

Kalaupun hari kasih sayang itu mau diperingati, Wakil Ketua Komisi IX DPR ini menilai ada banyak kegiatan lain yang yang lebih positif dan produktif yang bisa dilaksanakan. Bisa saja, ASN tersebut diminta untuk melakukan kunjungan ke panti asuhan dan panti jompo.

"Di sana, mereka bisa memberikan bantuan semampunya sebagai wujud kasih sayang antar sesama. Tindakan seperti itu sangat bermakna dan memiliki nilai-nilai edukasi," pungkas politikus PAN ini.



source

Rayakan Hari Kasih Sayang, Para PNS ini Berciuman Massal

foto JPNN


E DailyMail - Beginikah cara yang benar merayakan hari kasih sayang? Indonesia di era modern seperti sekarang ini bukan kemudian meninggalkan adat istiadat ketimuran.

Perayaan hari kasih sayang yang dilakukan para Pegawai Sipil ini tak patut untuk ditiru, seperti diberitakan jpnn.com. bahwa aksi ciuman masal telah dipertontonkan di muka umum. baca selengkapnya tulisan ini.

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) menyayangkan dengan aksi ciuman massal sejumlah PNS Kantor Lingkungan Hidup, Nias Selatan, Sumut.

Aksi ciuman masal itu dipertontonkan di muka umum untuk merayakan hari kasih sayang, 14 Februari lalu.

Baca juga : Ulah ASN ini Pertama Kali di Indonesia, Sangat Memalukan !

Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik Kementerian PAN-RB Herman Suryatman mengatakan, PNS atau aparatur sipil negara (ASN) harus menjaga nilai dasar, kode etik, dan kode perilaku.

Diantaranya adalah menjaga, memelihara, dan menjunjung standar etika yang luhur.

’’Berciuman di muka umum, itu jelas bertentangan dengan nilai dasar, kode etik, dan kode perilaku ASN,’’ katanya di Jakarta kemarin.

Apapun kondisinya, apakah pasangan itu muhrim atau bukan, berciuman di muka umum tidak dibenarkan.

Herman mengatakan sebagai abdi masyarakat, PNS harus menunjukkan teladan kepada masyarakat.

Terkait dengan penjatuhan sanksi, Herman mengatakan bukan kewenangan dari Kementerian PAN-RB.

Dia menjelaskan sanksi disiplin akibat ciuman massal di tempat umum adalah kewenagan pejabat pembina kepegawaian (PPK) setempat.
Pada kasus ini menjadi kewenangan Bupati Nias Selatan yang sekarang dijabat oleh Hilarius Duha.
Aksi ciuman massal ini membuat heboh dunia maya beberapa hari terakhir. Sejumlah masyarakat merespon negatif perilaku itu.
Meskipun muncul penjelasan bahwa yang berciuman adalah pasangan suami dan istri resmi.
Namun ciuman massal di muka umum, menurut sejumlah pihak, tidak sesuai dengan budaya Nias pada umumnya. 



source
Minggu, 19 Februari 2017

Cewek Cantik Beauty Blogger yang Baru Saja Menang Lomba ke Thailand ini Ternyata Wisudawan Tercepat UGM



E DailyMail - Indah Kumalasari mahasiswi tercepat diwisuda UGM

“Bang Bai dari Aceh ya?” suara cewek yang terlihat cantik itu girang sekali saat bertemu saya, Januari lalu. Pertemuan kami di dini hari, 03.00, di sebuah hotel airport sebelum bertolak ke Bangkok, Thailand, atas hadiah lomba menulis blog. Kami terburu-buru sarapan dengan roti dan sereal untuk segera mengejar penerbangan pukul 06.00. Indah dan saya sebelum ini cukup sering berkomunikasi di media sosial terkait lomba yang kami ikuti. Breakfast yang menggebu itu membuat kami seakan-akan belum pernah interaksi sebelumnya.


Indah Kumalasari, cewek yang begitu antusias untuk traveling ke luar negeri, adalah gadis yang menarik. Kulitnya sawo matang, wajah oval dan gaya bicara yang cepat mengintepretasikan bahwa dirinya benar-benar seorang yang memiliki intelektualitas tinggi. Saya tersadar bahwa kami menjadi akrab tanpa sebab akibat yang jelas. Kasat mata faktor itu membuat kami menerima kekurangan masing-masing. Indah tak pernah puas sekali mencurahkan isi hatinya, ia juga sering bercerita tentang orang-orang Aceh yang dikenalnya selama kuliah di Fisipol, Universitas Gajah Mada, Jurusan Hubungan Internasional.




Yogyakarta yang adem, sejuk dan romantis hari ini menjadi saksi yang kesian untuk kesuksesan generasi muda. Indah pasti tengah girang gembira hari ini, 16 Februari 2017, karena masa yang ditunggu telah tiba. Balutan toga kebanggaan tersandang di pundaknya. Wajah manis terbalut make-up­ dengan riasan tak biasa. Ia berdiri di antara sekian wisudawan di kampus besar negeri ini. Satu kehormatan untuk Indah dapat berdiri di atas keistimewaan sebagai lulusan terbaik (cum laude) dengan IPK 3,76. Tidak hanya itu, Indah juga mendapatkan predikat lain yang saya yakin akan membawa namanya melambung tinggi suatu saat nanti.

Indah Kumalasari, cewek yang sama-sama hampir galau dengan saya selama di Bangkok, kepakan sayapnya begitu nyata dengan gelar wisudawati tercepat di UGM Periode II Tahun Angkatan Februari 2016/2017, dengan masa kuliah 3 tahun 2 bulan 10 hari. Gadis yang kini berusia 22 tahun ini tentu saja terbinar manja. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana cekikikan Indah saat berdiri di podium utama. Gelar sarjana saja bisa menyentakkan dada, bagaimana mungkin dengan dua gelar lainnya?

“Aku ingin kuliah S2 ke Korea lho, Bang!” suatu ketika, saat kami bercerita dalam waktu tak terduga, Indah mengangkasakan cita-cita ke negeri yang ingin saya kunjungi. Di kesempatan lain, Indah malah bertanya kepada saya tentang beasiswa LPDP dari Kementerian Keuangan. Padahal, saya sama sekali tidak tahu-menahu soal proses seleksi beasiswa ini. Saya merasa tidak ada apa-apa dengan apa yang telah dicapai Indah, saya memberikan beberapa kontak teman yang telah mendapatkan beasiswa itu. Saya malah berpesan hal yang berbeda setelah membaca blog cewek yang selalu bersemangat dalam bercerita ini.

“Kamu cukup fokus menulis kecantikan dalam bahasa Inggris, blog kamu akan sangat terkenal!” entah pesan saya ini diselami Indah dengan baik entah tidak. Namun yang pasti, berkat artikel tentang kecantikan itu Indah bersama saya, Nurul, Vika, Yogi, Annafi dan Juliawan, diberangkatkan ke Bangkok untuk menikmati ‘jalan-jalan’ gratis dari sebuah kemenangan panjang dalam menulis.




source

Polisi Dibuat Tercengeng Oleh Anak SD... ! Ini Sebabnya



E DailyMail - Sejumlah anggota Satlantas Polres Paser, Kaltim, sempat tercengang saat melakukan penertiban kendaraan, Jumat (17/2) malam.

Pasalnya kala seorang polisi menghentikan dump truck yang melintas di kawasan Km 5 Telaga Ungu, Kota Tana Paser, sekitar pukul 22.00 Wita, yang berada di belakang kemudi ternyata seorang bocah.

Dia baru berusia 13 tahun dan duduk di bangku kelas enam SD. Dia mengemudikan dump truck dengan nomor polisi DA 1222 FA.

Kasat Lantas Polres Paser AKP Hendro Wibowo pun terheran-heran. “Tanpa disadari, anak itu membawa mesin pembunuh. Dengan petugas menghentikannya, otomatis telah menyelamatkan nyawa pengguna jalan lain,” kata Hendro.

Disebutkan, malam itu, sang ayah memang sengaja membiarkan anak itu mengemudikan dump truck. Si ayah, mengemudikan dump truck lain dan mengutit dari belakang.

“Ayah dan anak itu kami berikan pembinaan. Kendaraan mereka juga kami amankan,” papar Hendro.

Dia meminta kepada orangtua untuk melihat kejadian itu sebagai pelajaran. Tidak membiarkan anak di bawah umur membawa kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. Apalagi sekelas truk.

Dia menegaskan akan terus melakukan penertiban. “Kami berusaha meminimalisasi potensi kecelakaan lalu lintas. Kita tidak tahu kapan musibah datang. Meskipun sudah berhati-hati, bahaya selalu mengintai setiap pengendara. Karena itu, razia adalah salah satu usaha menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” imbuhnya.





source

Cerita Si Cantik Mantan Mata-mata, Seks, Racun Ngeri



E dailyMail - Baru-baru ini dunia sempat dibuat heboh dengan kasus pembunuhan Kim Jong-nam. Simak tulisan berikut, untuk mengetahui informasi tentang kasus ini, sebagaimana ditulis jpnn.com

Kasus pembunuhan Kim Jong-nam yang diduga melibatkan dua perempuan, sebenarnya tidak terlalu mengagetkan.

Sebab, menilik sejarah kasus penghilangan nyawa yang dikaitkan dengan Korea Utara, banyak perempuan yang memainkan peran utama.

Meski begitu, mantan mata-mata Korut Kim Hyon-hui menyebutkan bahwa para pelaku pembunuhan Jong-nam tampak masih amatir.

”Saya merasa curiga. Tampaknya, mereka tidak mendapatkan pendidikan fisik dan psikologi yang ketat dan tidak dilatih di Korut,” tulis perempuan yang merupakan pelaku pengeboman pesawat milik maskapai Korean Air pada 1987 tersebut pada koran Mainichi.

Jika dibandingkan dengan Hyon-hui, dua perempuan yang diduga menjadi pelaku utama pembunuhan, Doan Thi Huong yang berasal dari Vietnam dan Siti Aisyah dari Serang, Indonesia, memang tidak ada apa-apanya.

Sebelum menjadi mata-mata Korut, Hyon-hui yang dikenal dengan nama alias Ok Hwa itu menghabiskan tujuh tahun untuk mempelajari seni menjadi mata-mata. Mulai bela diri, ketahanan fisik, hingga mempelajari bahasa dan budaya Jepang.

Dia memang ditugaskan menyamar sebagai orang Jepang untuk melaksanakan tugas meledakkan pesawat Korean Air tersebut.

Perempuan berparas cantik itu berangkat dengan mata-mata Korut lain yang berpura-pura sebagai ayahnya. Akibat ulah mereka, 115 orang tewas.

Ok Hwa dan temannya ditangkap di Bahrain karena paspornya palsu. Temannya bunuh diri dengan menelan sianida yang tersimpan di dalam rokok. Ok Hwa melakukan hal serupa, tapi gagal.

Pemerintah Korut bisa dibilang seperti Rusia. Mereka kerap merekrut perempuan-perempuan cantik untuk dijadikan agen rahasia.

Salah satu yang cukup tekenal adalah Won Jeong-hwa. Dia masuk ke unit komando khusus untuk dilatih menjadi agen rahasia.

Won diajari tentang bagaimana menggunakan senjata mematikan seperti jarum yang ujungnya beracun, bahan peledak, dan senjata-senjata lain.

Dia dilatih bela diri dan melakukan peperangan di gunung. Hampir seluruh agen rahasia Korut memiliki kemampuan menyelam.

Mereka didoktrin sebelum diterjunkan ke lapangan. Pada 2001, dia berpura-pura membelot dan masuk ke Korsel.

Dengan kecantikannya, Won berhasil menarik perhatian para petinggi militer. Begitu sudah dekat, dia menawarkan layanan seks sebagai ganti informasi-informasi penting yang dimiliki mereka.

Bahkan, dia mendapat julukan Mata Hari dari Korut. Mata Hari merujuk pada agen rahasia Jerman yang bernama Margaretha Gertruida Zelle.

Perempuan yang dijuluki The Greatest Lady Spy itu berpura-pura menjadi penari erotis untuk mendapatkan berbagai informasi.

Won ditangkap pada Juli 2008. Setelah bebas, Won mengungkapkan bahwa media dan pemerintah terlalu berlebihan dengan menyebutnya seperti Mata Hari.

Sebab, dia hanya sekali menggunakan seks untuk mengeruk informasi. Dia mengaku pernah mengabaikan perintah untuk membunuh dua sumbernya di intelijen militer Korsel dengan racun.

Sementara itu, Doan maupun Aisyah diketahui tak pernah menginjakkan kaki ke Korut.

Keduanya mengira bahwa apa yang mereka lakukan adalah acara reality show untuk mengerjai orang.

”Jika memang benar begitu, mereka tentu tidak harus melarikan diri,” tegasnya. Padahal, selama di Malaysia, Doan bergonta-ganti hotel hingga tiga kali.

Sementara itu, Aisyah pindah dari hotel di kawasan Bandar Baru Salak Tinggi ke hotel di kawasan Ampang begitu pembunuhan selesai.

Melihat tanggal pembunuhan Jong-nam, 3 hari sebelum ulang tahun mendiang pemimpin tertinggi Korut Kim Jong-il pada 16 Februari, Ok Hwa melihat kemiripan dengan pola pembunuhan keponakan Kim Jong-il.

Yakni, Lee Han-young. Han-young dibunuh 15 Februari 1997. Lee yang membelot ke Korsel ditembak di depan rumahnya. Diduga, pelaku adalah agen intelijen Pyongyang. Mereka tak tertangkap.

Di Korut, para pembelot dari jajaran elit politik tahu bahwa mereka akan diburu dan dibunuh. Namun, pelaku biasanya merupakan agen profesional. Bukan seperti Doan dan Aisyah.

Profesor di Columbia University yang mendalami masalah Korea, Charles Amstrong, menyatakan bahwa sangat mungkin pelaku adalah pejabat rendah yang bekerja untuk kepentingan Jong-un.

Hal serupa diungkapkan kontributor website 38 North Michel Madden. ”Saya tidak yakin Jong-un memerintahkan pembunuhan atas kakaknya itu. Ada beberapa anggota elit politik (di Korut, Red) yang bisa melakukan hal seperti itu,” ujar Madden.

Orang-orang tersebut melakukannya agar mendapat sanjungan Kim Jong-un. Bisa juga sebaliknya, mereka ingin mengirimkan pesan kepada pemimpin 33 tahun itu.

Namun, tidak tertutup kemungkinan, Jong-nam dibunuh karena punya banyak utang di Makau maupun bermasalah dengan seseorang di Malaysia. Putra tertua Kim Jong-il itu memang senang berjudi dan bermain perempuan.

Yang jelas, bukti-bukti bahwa Korut berada di balik pembunuhan tersebut sangat kurang.

”Gagasan bahwa Pyongyang memerintahkan pembunuhan itu sejauh ini sangat lemah,” ujar Se-woong Koo, editor di Korea Expose. (Reuters/TheStarChosun/News/Hindustan Times/sha/c16/any)

Misi Pembunuhan ala Korea Utara

Korean Air, 1987

Kim Hyon-hee dan Kim Seung-il meletakkan bom di kabin Korean Air dengan nomor penerbangan KAL 858. Pesawat yang terbang dari Baghdad menuju Seoul itu meledak di atas Laut Andaman dan menewaskan 115 orang.

Dua agen rahasia Korut tersebut ditangkap di Bahrain. Kim Seung-il bunuh diri saat ditangkap. Sementara itu, Kim Hyon-hee yang diekstradisi ke Korsel akhirnya mengaku bahwa serangan tersebut bertujuan mengganggu penyelenggaraan Seoul Summer Olympics yang digelar pada 1988.

Pembunuhan Diplomat di Rusia, 1996

Diplomat Korsel Choi Duk-geun dibunuh di Vladivostok, Rusia. Pemerintah menyatakan bahwa dia tewas karena dipukul. Namun, lubang di dada Duk-geun menunjukkan bahwa dirinya diracun.

Media Korsel menyebutkan, racun itu sama dengan yang dibawa 25 penyelam Korut yang tewas saat menyelinap masuk ke dekat Gangneung, Gangwon, Korsel, sebulan sebelumnya.

Saat itu, Korut diduga menyewa mafia Rusia untuk membalas dendam terkait kematian 25 penyelamnya.

Pembunuhan Keluarga di Seoul, 1997

Yi Han-yong, keponakan Sung Hye-rim, ditembak mati di depan rumahnya di Seoul. Sung Hye-rim adalah perempuan simpanan mendiang Kim Jong-il, pemimpin tertinggi Korut. Dua pelaku tidak pernah tertangkap.

Yi membelot sejak 1982 dan mempublikasikan buku berjudul Taedong River Royal Family yang mengungkapkan secara detail kehidupan Kim Jong-il.

Diduga, buku itu menjadi penyebab kematian Yi. Peluru yang ditemukan di tubuhnya sama dengan yang digunakan pasukan khusus Korut. Sebelum meninggal, Yi menggumamkan kata mata-mata.

Pembunuhan Pembelot Elite, 2010

Dua agen rahasia Korut yang menyamar sebagai pembelot ditangkap. Keduanya berencana membunuh mantan sekretaris Partai Pekerja Korut Hwang Jang-yop.

Dia membelot ke Korsel pada 1997. Hwang menjadi orang dengan jabatan tertinggi yang membelot ke Korsel.

Korut menyebut Hwang sebagai pengkhianat dan manusia sampah. Hwang meninggal enam bulan kemudian pada usia 87 tahun.

Senin, 13 Februari 2017

Terungkap Sebab Perceraian Ahmad Al Habsy Yang Hina Ahok Keturunan Iblis Ini




Ada kabar miring yang menyertai perceraian mereka. Ada gosip poligami yang menimpa pasangan dengan dua anak ini. Benarkah?

"Saya belum bicara tentang isi gugatan jadi tunggu ustad pulang umrah dulu," ungkap pengacaranya, Sandy Arifin dihubungi detikHOT, Senin (13/2).

Sang ustad sebelumnya sempat mengungkapkan masih ingin mempertahankan rumah tangganya. Dari pernyataannya tersirat, komunikasi Al Habsyi dan istri masih bermasalah.

"Saya sampai detik ini masih mau berusaha mempertahankan. Meski dari sana terus menggugat dan mau perceraian, saya mau berusaha," ujar Al Hasyi.

"Meski pada akhirnya tidak ada komunikasi yang baik, tidak ada titik temu saya cuma bisa menyerahkan semua pada Allah." merdeka.



source
Minggu, 12 Februari 2017

Pak SBY Tak Bisa Pilih Agus-Syilvi ? ini Gara-garanya.



e Daily Mail - Untuk memenagkan Pilkada sudah pasti dibutuhkan adanya dukungan suara yang banyak dan melebihi padangan lainnya. Nah, Pak SBY merupakan salah satu orang tua kandidat calan Gubernur DKI Jakata pada Pilkasda 2017, namun tidak bisa memilih anaknya sendiri. ingin tahu jawabannya ? simak berita yang ditulis liputan6.com

Pemungutan suara pilkada 2017 akan dilakukan Rabu 15 Februari mendatang. Ini akan dilakukan serentak di 101 daerah, tak terkecuali DKI Jakarta.

Hari tersebut merupakan saat yang ditunggu-tunggu oleh warga Jakarta, para pasangan calon peserta pilkada dan keluarga.

Namun, tidak semua keluarga pasangan calon bisa mencoblos di hari Pilkada DKI itu karena tidak memiliki KTP DKI Jakarta. Salah satunya Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, ayah dari cagub nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono.

Juru bicara DPP Partai Demokrat Rachland Nashidik mengatakan, ketua partainya tidak akan mencoblos ataupun berkunjung ke tempat pemungutan suara (TPS) pada hari pemungutan suara pilkada DKI, Rabu mendatang.

"(15 Februari) Pak SBY nimang cucu," kata Rachland kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (13/2/2017).

Sementara itu, lanjut dia, Agus akan mencoblos di kediamannya bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

"AHY di kediamannya," tandas Rachland yang juga menjadi juru bicara tim pemenangan Agus-Sylvi itu dalam Pilkada DKI 2017.